Saturday, December 2, 2017

1st Handshake Experience

Peringatan: Semua kejadian ditulis berdasarkan persepsi gue. Nggak ada yang di lebay-lebaykan, tapi mungkin bahasanya sedikit diubah biar enak dibaca.

B.E.L.I.E.V.E. Handshake Festival, 2 Desember 2017, Kuningan City Ballroom.
Lebaran wota yang ke-20 (kalau nggak salah) ini menjadi lebaran pertama yang gue rayain selama masa peridolan gue.

Gue dateng sekitar jam 12 kurang dikit dan nunggu temen gue yang mau dateng tapi nyasar ke Gran Melia karena dia salah jalan. Jadi gue dan temen gue masuk venue sekitar jam 12.30 lah, waktu sesi 3 sedang berlangsung.

Untuk lebih lengkapnya, mari kita review.

1. Venue

Sebagai orang yang baru pertama kali dateng ke event ini, venuenya bagus gila. Denah yang dikasih official juga simple. Diluar hall, ada booth JKT48, booth Xiaomi, booth Official Merchandise, booth Music Card, dan yang terbaru, ada booth Photopack Trading! Sayang tadi gue nggak bawa koleksi photopack.

Ballroom-nya mantap. Dingin. Dan karena alasnya karpet jadi bisa lesehan disitu sambil nungguin aktivitas stage atau nungguin sesi handshake. Peraturan no foods allowed juga bikin venuenya bersih-sebersih bersihnya. Anyway, jarak stage ke bilik nggak terlalu jauh juga meskipun dari ujung ke ujung, mungkin emang karena Ballroom-nya nggak terlalu besar. Stage-nya cukup tinggi, dari jauh pun sosok member di stage keliatan dari ujung rambut sampai ke betis. Oh iya, bilik handshake ditutupi dengan tirai hitam, mungkin supaya nggak keliatan fans yang didalem gesreknya kayak gimana.

+
Main hall bersih
Dingin
Toilet bersih seperti toilet mall kebanyakan
Suara stage nggak kedengeran di bilik handshake
Bilik handshake ditutupi tirai hitam

Sebagai kesan pertama, venue handshake kali ini nggak ada minusnya. Keep up the good work, om JOT!

2. Pengalaman Handshake

Di handshake kali ini, gue handshake sama 3 member. Berikut detailnya.

Sesi 4

Thalia Ivanka Elizabeth (1 tiket)
Ini handshake pertama gue dengan member Jeketi. Serius. Btw line Vanka di sesi ini cukup kosong jadi gue nggak perlu ngantri.

Gue: "Hai, Vanka!"
Vanka: "Hai juga kak! Apa kabar?" (Disini dia tetep nganggep gue lebih tua padahal kita beda 3 tahun)
Gue: "Udah makan belum?"
Vanka: "Belum nih."
Gue: "Yah, kenapa? Makan dong."
Vanka: "Belum dua kali maksudnya kak." *ngakak*
Gue: "Hmm, gue nggak tau mau ngomong apalagi nih."
Vanka: "Hayo mau ngomong apa hayo?! Ih tangannya kok dingin banget sih? Kenapa? Nggak ada yang angetin ya kak? Sini aku angetin deh." *genggam tangan gue pake dua tangan*

Si anjir. Gue senyum-senyum gesrek pas dia ngomong gitu.
Lalu staff nepok dan narik gue sedikit sebagai tanda waktu udah habis.
Gue: "Makasih ya Vanka!"
Vanka: "Iya!" *melambaikan tangan*

That was the best 10 seconds of my life.
Gue keluar dengan sumringah sambil mikir "Oh, ternyata gini rasanya handshake."

Lanjut.

Gabriela Margareth Warouw a.k.a. oshi gue (3 tiket)
Abis dari Vanka, gue lanjut ke line-nya Gaby. Cukup ramai, gue ngantri di urutan 4 atau 5 gitu. Di depan gue ada orang beli 10 tiket. Goks. Akhirnya giliran gue. Di sesi ini gila bor, Gaby cantik abis. Gue langsung gesrek seketika padahal belum ngomong apa-apa.

Gaby: "Hai!" *teriak*
Gue: "Hai, Gab."
Gaby: "Aku panggil kamu Luther apa Yehezkiel sih?"
Gue: "Luther aja hehe."

Anjir. Dia tau nama gue bor. Padahal gue belum nyebut nama gue dan kita belum pernah kenalan. Waktu itu 2shot di teater juga gue nggak nyebut nama.

Gaby: "Ih videonya bagus banget aku suka beneran deh, aku play-play mulu. Kamu ngedit itu pake aplikasi apa?" *senyum*

Fyi, video yang diomongin Gaby disini adalah video yang gue share di akun Instagram gue. Nah, di twitter gue twit video itu sekalian mention Gaby. Dan dia nonton. 

Gue: "Ada deh aplikasi editing namanya Premiere Pro gitu."
Gaby: "Oh gitu, yang sering-sering ya buat kayak gitu."
Gue: "Iya iya."
Gaby: "Emang beneran lagi se-gabut itu ya?"
Gue: "Iya agak gabut, soalnya lagi UAS juga jadi iseng-iseng bikin itu deh hehe."
Gaby: "Oh, Senin besok UAS? Belajar ya!" (mukanya lucu banget dah pas nyuruh belajar asli)

Staff narik gue.

Gue: "Iya iya makasih ya, Gab. Nanti sesi terakhir lagi."
Gaby: "Iya dadah!" *melambaikan tangan*

Okay, that was the best 30 seconds of my life.
Gue keluar dengan wajah yang lebih sumringah daripada setelah keluar dari bilik Vanka. Gila emang Gaby. Stunning abis. Mana aktif pula, jadi kesannya kayak dia yang ngajak ngobrol.


Sesi 5

Shania Junianatha (2 tiket)
Line Shania di sesi ini sama kayak line-nya Vanka di sesi 4, cukup sepi. Awalnya gue cuma beli 1 tiket, tapi karena mau ngomongin sesuatu sama Shania jadi kayaknya 1 tiket nggak akan cukup. Gue nambah 1 lagi. Di sesi ini, Shania pakai onesie sapi gitu, lucu banget deh pokoknya.

Gue: "Hai, Shania!
Shania: "Hai! Apa kabar? Sehat kan?"
Gue: "Baik kok baik, eh baru potong rambut ya?"
Shania: "Iya, gimana? Lucu nggak?"
Gue: "Lucu kok, keliatan lebih fresh hehe."
Shania: "Keliatan lebih fresh gitu ya, makasih lho."
Gue: "Youtube team J kapan?"
Shania: "Apa?"
Gue: "Youtube, youtube."
Shania: "Oh, udah kok udah dibikin! Udah syuting, udah diedit juga tinggal nunggu manajemennya aja."
Gue: "Oh gitu, pantesan agak lama."
Shania: "Iya tinggal selangkah lagi, aku bahkan udah nanya tiap hari sama manajemen tapi ya gitu deh."
Gue: "Yaudah gue tungguin ya!
Shania: "Tungguin aja ya, secepetnya kok!"

Staff narik gue

Gue: "Oke deh, makasih ya Shania."
Shania: "Dadah!" *melambaikan tangan*

Gue rasa staff agak nambahin waktu handshake gue sama Shania. Terasa lebih dari waktu yang seharusnya. Mungkin karena line-nya agak kosong jadi agak dilonggarin dikit.

Sesi 8

Gabriela Margareth Warouw a.k.a. oshi gue (2 tiket)
Gue nggak ada rencana mau nambah sesi sama Gaby sebenernya. Cuma karena nggak ada 2shot dan ternyata waktu handshake sesi 4 dia orangnya friendly dan talkative, jadi ya jatah 2shot gue alokasiin buat nambah sesi aja, sekalian pamit pulang. Anyway, di sesi 8 ini Gaby pakai piyama yang tadi padahal gue request untuk dipakai di sesi 4. Cantik juga sih dia.

Gue: "Hai lagi, Gab."
Gaby: "Eh, hai"

Dia baca tulisan di baju gue.

Gaby: "Aku nggak ngerti itu tulisannya apa."
Gue: *ketawa* "Udah nggak usah diperhatiin. Mau pulang nih."
Gaby: "Oh, mau pulang? Kamu nggak ikut nonton mini-live ya."
Gue: "Iya nggak hehe, Depok jauh nih soalnya."
Gaby: "Emangnya Depok mana sih? Aku juga orang Depok tau."
Gue: *nyebutin Depok mananya*
Gaby: "Oh, itu aku nggak tau. Kalau aku di *nyebutin daerah rumah dia di Depok*."


Staff nepok gue sambil narik sedikit.


Gue: "Yaudah hehe, gue pulang dulu ya.
Gaby: "Iya, makasih ya!"
Gue: "Besok jangan lupa ke gereja ya!"

Gue ditarik kenceng sama staff buat keluar.

Gaby: "Apa?"

Sebelum tirai bilik ke tutup, gue bilang lagi.

Gue: "Jangan lupa ke gereja besok!"
Gaby: "Iya, kamu juga ya!"

Dengan berakhirnya handshake gue sama Gaby di sesi 8, berakhir pula handshake hari ini bagi gue. Setelah sesi 8 selesai sebenarnya ada mini-live. Tapi gue nggak nonton karena merasa itu kemaleman dan kereta bakal penuh.

Pokoknya, handshake festival ini bener-bener jadi pengalaman baru buat gue. Gue jadi lebih kenal pribadi member, terutama oshi gue. Abis handshake ini gue malah mikir buat dukung Gaby sepenuhnya karena kepribadian dia yang unik. Dan meskipun hari ini badan gue agak capek karena dateng dari sesi 3 dan duit juga banyak berkurang, tapi hari ini tetap menyenangkan.

LEBARAN WOTA MEMANG MANTAP!

No comments:

Post a Comment